murid yang terdahului oleh gurunya
Seorang guru mengajar di tempat yang jauh, perlu waktu satu jam
untuk sampai ke kelas dari rumahnya, terkadang demi hadir tepat waktu sang guru
tidak sempat sarapan, tak jarang pula perjalanan yang biasanya perlu waktu satu
jam ditempuh hanya 45 menit; melewati banyak resiko demi hadir tepat waktu dan
tidak makan gaji buta.
Sampailah sang guru di kelas, apa yang dia dapati??
Rupanya separuh kelas belum terisi!
Ternyata hari itu untuk kesekian kalinya sang guru datang lebih
awal daripada murid-muridnya. sebagai guru hanya bisa berbaik sangka mungkin
mereka yang terlambat punya urusan penting yang tak bisa ditinggalkan.
Setengah jam pun berlalu, dan kelas mulai terlihat penuh, sang
guru kembali mengulang apa yang disampaikannya setengah jam sebelumnya secara
ringkas, kemudian melanjutkan pelajaran hingga waktu istirahat tiba.
di sela-sela
istirahatnya, ponsel sang guru nampak berkedip, ada pesan masuk rupanya, dan
isinya: mohon maaf ustadz, saya datang terlambat, saya ketiduran tadi.
What?? terlambat gara-gara ketiduran? maklumin aja deh, mungkin dia lelah.
Jika bagi kebanyakan orang waktu adalah uang, selayaknya bagi
seorang muslim dia bersemboyan "Waktu adalah ilmu". Setiap menit yang
dia lewatkan begitu berharga, saat orang lain bertambah ilmunya, di waktu yang
sama kualitas dirinya tak bertambah. Barangkali pelajarannya tidaklah sulit,
bisa dipelajari sendiri, sehingga ketinggalan pelajaranpun tak masalah baginya.
Namun perlu diingat bahwa anda sudah mengeluarkan uang yang alloh titipkan pada
anda untuk menempuh pendidikan selama waktu yang telah ditentukan, jika di
waktu yang seharusnya anda belajar lalu anda tidak ada di kelas, tidakkah anda akan
ditanya oleh alloh tentang uang yang ada pakai itu?
Kita tahu bahwa Alloh memerintahkan kita untuk berlomba-lomba mengerjakan kebaikan, dan Nabi kita 'alaihish sholatu wassalam telah berpesan:
اِحْرِصْ عَلَى مَا
يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ
"Bersemangatlah untuk
mengerjakan hal yang bermanfaat bagimu, minta pertolongan pada Alloh dan jangan
melemah."
Dan
Imam Asy-Syafi'iy dalam syairnya telah mewanti-wanti bahwa seseorang tidak akan
sukses menuntut ilmu kalau tidak ada kesungguhan dan semangat dalam dirinya.
Apapun bisa kita lakukan untuk hadir tepat waktu jika memang ada kesungguhan rasa butuh terhadap ilmu, maslah akan muncul jika anda belajar hanya untuk sekedar mengisi waktu luang, jika untuk kebutuhan dunia kita sanggup untuk bersusah payah demi mememnuhinya, maka seharusnya untuk akhirat kita bisa memberikan semangat lebih untuk meyakinkan diri nahwa kita mampu hadir tepat waktu.
Al-Mutanabbiy berkata dalam salah satu syairnya:
وَإِذَا
كَانَتِ النُّفُوْسُ كِبَارًا تَعِبَتْ فِيْ مُرَادِهَا الأجْسَامُ
"Kalau sekiranya ambisi
dalam jiwa itu besar, maka badan akan siap berletih-letih demi mewujudkan
keinginannya."
بارك الله فيك . ماشاء الله
BalasHapus