ingin terlihat sempurna


Setiap orang pasti bahagia dan bangga bila dia benar dalam mengungkapkan sesuatu yang ingin disampaikan pada orang lain; tepat pemilihan kata dan pengucapannya. Bahagia dan bangga itu akan terkikis manakala sesekali dia salah memilih kata atau keliru mengucapkannya, lalu keduanya berganti menjadi malu dan minder.
      Tiada yang mengingkari bahwa kesempurnaan hanya milik Alloh, sampai-sampai nabi Muhammad mengabarkan bahwa seluruh keturunan nabi adam itu "خطاء"   yang artinya banyak melakukan kesalahan. Namun kenyataan bahwa manusia tak bisa lepas dari kesalahan ini nampaknya sering kita lupakan saat mempelajari bahasa arab, kita lebih suka berdecak kagum menyimak ustadz kita pandai bercakap dengan bahasa arab tanpa diimbangi usaha untuk bisa menirunya; tak berani bertanya bila belum paham karena takut salah bicara ketika bertanya, akhirnya diampun menjadi pilihan untuk menutupi kekurangan.
      Perlu disadari bahwa suksesnya pembelajaran bahasa arab di kelas juga dipengaruhi oleh antusiasme murid dalam belajar, kalau semua murid itu pasif dan menunggu disuapi maka semangat guru dalam mengajarpun biasanya menurun. Tapi bila banyak murid yang aktif bertanya dan berdiskusi tanpa takut salah dalam memilih mufrodat atau keliru nahwu dan shorofnya maka kelas akan terasa lebih hidup.
       Jika anda sudah bisa berbicara dalam bahasa arab tanpa salah tentunya anda tidak perlu belajar. Anda belajar karena anda merasa belum bisa dan berharap bila anda keliru ada guru yang mau membetulkan kekeliruan anda dan membimbing agar kesalahan yang sama tak terulang lagi di kemudian hari.
   Kesalahan ibarat kematian, meski anda berusaha menghindarinya dia pasti akan menghampiri, seperti disebutkan oleh Zuhair ibn Abi Sulma;
وَمَنْ هَابَ أَسْبَابَ الْمَنَايَا يَنَلْنَهُ *** وَلَوْ نَالَ أَسْبَابَ السَّمَاءِ بِالسُّلَّمِ
"Orang yang takut terhadap sebab-sebab kematian tetap akan dihampiri olehnya,
Sekalipun dia bisa memakai tangga untuk  menggapai langit."
Kesalahan dalam berbicara pasti akan dilakukan oleh siapapun meski dia adalah seorang guru pengajar bahasa arab dari timur tengah, apalagi anda yang berstatus sebagai pembelajar. Maka rasa takut terjatuh pada kesalahan adalah sebuah kesalahan fatal yang menghambat kesuksesan, seperti diucapkan oleh Abul qosim Asy-Syabiy:
وَمَنْ لَا يُحِبُّ صُعُودَ الجِبَـالِ *** يَعِشْ أَبَدَ الدَّهْرِ بَيْنَ الحُفَـرِ
"Siapapun yang tidak suka menanggung resiko mendaki gunung, maka sepanjang hidupnya dia akan hidup di dalam lubang."
   Seorang pembelajar bahasa tidak boleh memiliki sifat pengecut. Lebih baik anda keliru dan ditertawakan tapi akhirnya bisa berbahasa arab, daripada anda selamat dari tertawaan tapi bahasa arab yang anda pelajari hanya menjadi kenangan dalam diary. Tips ini bisa kita ambil dari ucapan Hani' ibn Qobishoh Asy-Syaibaniy ketika memberi motivasi kaumnya untuk berperang;
يَا مَعْشرَ بَكْرٍ؛ هالِكٌ مَعْذورٌ خَيْرٌ مِنْ نَاجٍ فَرُوْرٍ، إِنَّ الْحَذَرَ لَا يُنْجِيْ مِنَ القَدَرِ، وإنّ الصّبْرَ مِنْ أسْبَابِ الظّفَرِ، الْمَنِيَّةُ ولا الدَّنِيَّةُ، اِسْتِقْبَالُ الْمَوْتِ خيرٌ مِنْ استِدبَارِهِ، والطَّعْنُ في ثُغَرِ النُّحُورِ، أكْرَمُ مِنْهُ فِيْ الأعْجَازِ والظُهُوْرِ، يا آلَ بَكْرٍ، قَاتِلُوا فَمَا لِلْمَنَايَا مِنْ بُدٍّ.
Wahai kaum Bakr, orang yang meninggal karena punya udzur (kalah melawan musuh) lebih baik daripada orang yang selamat karena melarikan diri. Sungguh rasa takut tidak bisa menyelamatkan dari taqdir, dan sungguh kesabaran merupakan sebab kemenangan. Pilihlah kematian dan jangan utamakan kehinaan. Menghadapi kematian lebih baik daripada membelakanginya. Luka yang ada di kerongkongan lebih baik daripada luka yang ada di punggung.
Wahai keluarga Bakr, berperanglah karena kematian itu sesuatu yang tak dapat dihindari.
###
Jadi salah satu kunci kesuksesan adalah keberanian untuk mengakui bahwa anda tidaklah sempurna, anda pasti akan melakukan kesalahan, dan anda siap melakukan perbaikan. Dan bisa jadi anda memperoleh manfaat lebih banyak dari kesalahan anda; birkan orang tertawa dan bersabar sejenak menanggung malu, dan ingatlah bahwa kesalahan yang memalukan itu adalah sarana dari alloh untuk membuat anda lebih mudah mengingat pelajaran.
###
Rasa takut salah yang membuat anda terdiam di kelas hanyalah upaya anda untuk membohongi diri sendiri; seolah anda bisa. darimana anda tahu sudah sejauh mana anda mempelajari bahasa arab kalau dikelas saja anda enggan mempraktekkan bahasa arab?
Padahal  kata orang; "Masih lebih baik anda berani mengungkapkan cinta lalu menanggung malu karena ditolak; dikarenakan cinta yang paling menyakitkan adalah cinta yang hanya terpendam dalam hati tanpa pernah diketahui oleh orang yang disayang." :) :P

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer